Setiap kali mendengar jenis penyakit yang satu ini, kengerian selalu muncul. Kebanyakan orang bahkan menganggap, kanker tak ubahnya lonceng kematian. Faktanya, tak selalu begitu. Bila ditemukan pada stadium dini, kanker pun bisa disembuhkan. Hanya saja, sebagian besar kasus kanker ditemukan pada stadium lanjut, sehingga upaya penyembuhan menjadi sulit. Dalam keadaan seperti ini, penderita kerap kali tak tertolong.
Kanker adalah pembelahan dan pertumbuhan sel secara abnormal yang tidak dapat dikontrol sehingga cepat menyebar.
Gangguan gizi yang dapat timbul pada penderita penyakit kanker disebabkan kurangnya asupan makanan, tindakan medik, efek psikologis,dan pengaruh keganasan sel kanker. Salah satu pengobatan kanker adalah kemoterapi yang bertujuan membunuh sel-sel kanker dengan obat melalui oral atau langsung masuk ke dalam darah/parenteral, tapi sayangnya sel-sel yang normal pun ikut rusak dengan obat kemo tersebut. Tubuh yang dimasuki obat kemo bereaksi dengan berbagai gejala diantaranya kelainan pada saluran pencernaan seperti mulut terasa sakit, kehilangan cita rasa, mual, muntah, diare, perut penuh, kebiasaan buang air besar berubah, dll. Sebagian besar pasien merasa tidak nyaman selama menjalani kemoterapi yang menyebabkan problem asupan makanan menjadi berkurang.
Kanker merupakan penyakit yang tidak diketahui penyebabnya secara pasti, tetapi dipengaruhi oleh banyak faktor risiko, seperti merokok, diet yang tidak sehat, faktor lingkungan, obesitas, kurang aktivitas fisik, dan stress.
Siapapun tentu tak ingin terkena penyakit ganas ini, bukan? Sejatinya, ada cara mudah dan murah untuk menangkal kanker, yakni dengan menerapkan pola makan sehat.
Kelihatannya memang sederhana, namun di balik kesederhanaan ini terkandung manfaat yang sangat besar. Berbagai studi menunjukkan, zat-zat gizi dan zat-zat bioaktif dalam makanan kita sehari-hari dapat mencegah kanker, menghambat perjalanan keganasannya serta menghalangi kekambuhannya. Pada saat yang sama, ada juga bagian dari bahan pangan yang bersifat memicu kanker (karsinogenik) dan karenanya harus dihindari. Di sinilah pengaturan makanan (diet) menjadi penting.
Diet dan zat gizi seimbang memegang peran penting dalam mencegah berbagai penyakit termasuk kanker. Kajian epidemiologi menunjukkan, lebih dari sepertiga kanker secara potensial dapat dicegah dengan memodifikasi diet.
Tujuan Menjalankan Diet :
Jenis diet dan indikasi pemberian
Makanan yang diberikan sesuai dengan prisip gizi seimbang. Jenis makanan yang diberikan hendaknya memperhatikan nafsu makan, perubahan indra kecap, rasa cepat kenyang, mual, penurunan berat badan dan akibat pengobatan.
Makanan dapat diberikan sesuai keadaan penderita, dapat berupa makanan berkonsistensi cair, makanan padat atau kombinasi.
Tips untuk mengatasi masalah makan pada penderita kanker:
1.Bila terjadi penurunan nafsu makan
Makanlah makanan yang anda suka walaupun sedang tidak lapar karena makan merupakan bagian penting dalam pengobatan. Makanan yang dingin lebih baik dari panas, cair jernih, es krim, milkshake, gelatin, puding, semangka, anggur. Hindari minum sebelum makan
2.Bila ada perubahan pengecapan
Konsumsi makanan/minuman dengan suhu kamar/dingin, tambahkan bumbu yang sesuai untuk menambah rasa, pilih jus / sari buah sebagai pilihan minuman anda
3.Bila ada kesulitan mengunyah dan menelan
Minum menggunakan sedotan,pilih makanan/minuman yang dingin/suhu kamar dengan konsistensi lembut / cair, hindari makanan terlalu asam atau asin
4.Bila mulut kering
Pilih makanan/minuman yang dingin/suhu kamar, pilih makanan dengan konsistensi lembut / cair, Kunyak permen karet atau hard candy
5.Bla mual dan muntah
Hindari makanan yang berbau merangsang dan berlemak, makan/minum dengan perlahan,hindari makanan terlalu manis agar mulut tidak berasa asam,batasi cairan pada saat makan, tidak berbaring setelah makan
Beberapa tips / saran untuk menjalankan diet ini:
(Subakti Adiningsih, S.Gz)
Referensi
Buku Penuntun Diet RSCM 2001
Bila berbicara tentang masalah gizi yang terbersit dalam pikiran kita adalah masalah kurang gizi. Terbayang anak kecil dengan badan kurus kering , perut membuncit, rambut tipis merah dan kusam. Namun ternyata disisi lain gizi lebih/kegemukan/obesitas juga telah menjadi masalah gizi yang harus di pikirkan. Sebab kedua permasalahan gizi tersebut berdampak pada resiko terjadinya penyakit degeneratif.
Masalah gizi di Indonesia
Terjadinya masalah gizi disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhi antara lain daya beli masyarakat yang rendah, ketersediaan pangan, kurangnya pengetahuan tentang gizi dan makanan serta pola konsumsi makan yang tidak seimbang.
Transisi gizi menyebabkan terjadinya masalah gizi ganda. Di satu pihak, masih banyak anak yang kekurangan gizi., namun di lain pihak prevalensi gizi lebih (kegemukan) semakin meningkat .
Data dari Riskesdas 2010 menyebutkan pada balita di Indonesia angka prevalensi berat kurang (underweight) 17,19 %, kependekan (stunting) 35,6 %, dan gizi lebih (overweight) 5,8 %. Pada anak usia 6-12 tahun sejumlah 12.2 % tergolong kurus dan 9.2 % tergolong gemuk (gizi lebih). Pada orang dewasa 12.6 % tergolong kurus (IMT) dan 21.7 % tergolong gemuk. Bila dibandingkan dengan pencapaian sasaran MDG’s tahun 2015 yaitu 15,5 %, maka prevalensi berat kurang secara nasional harus diturunkan minimal 2,4 persen. Pada masalah gizi lebih atau kegemukan terjadi peningkatan prevalensi di tiap kelompok umurnya. Semakin bertambahnya umur, masyarakat cenderung lebih tinggi untuk kelebihan berat badan dibanding yang kurus. Ini menunjukan terjadinya masalah gizi ganda yaitu kurang gizi dan gizi lebih.
Masalah transisi gizi terjadi karena banyak hal yang tidak bisa terkontrol lagi. Misalnya seperti urbanisasi, pertumbuhan ekonomi, perkembangan teknologi, perubahan pola kerja, transportasi maupun proses pengolahan makanan. Pola kerja yang semakin pasif sebagai dampak kemajuan teknologi, mudahnya sarana transportasi, dan berbagai fasilitas instan merupakan faktor pencetus terjadinya kegemukan. Di samping itu, secara umum pola konsumsi pangan masih belum mencerminkan pola makan yang sesuai dengan pedoman gizi seimbang. Kegemukan terjadi karena konsumsi makanan yang tidak terkontrol, dan banyak mengandung karbohidrat dan lemak yang tinggi, terlalu banyak mengonsumsi garam, gula, kurang konsumsi buah dan sayur ditambah kurangnya aktivitas fisik. Sementara kegemukan ini dapat menjadi pemicu utama meningkatnya penyakit-penyakit tidak menular yang ada di dalam tubuh, seperti kanker dan penyakit degeneratif seperti penyakit jantung dan diabetes.
Karakteristik pola konsumsi pangan masyarakat (Susenas, 2011), antara lain: Konsumsi kelompok minyak dan lemak, sudah diatas anjuran kecukupan; Konsumsi sayur dan buah baru mencapai 63,3%; konsumsi pangan hewani 62,1%; konsumi kacang-kacangan 54%; konsumsi umbi-umbian 35,8%; dan kontribusi pangan olahan dalam pola makan sehari-hari sudah tinggi. Pola makan pangan yang tidak seimbang ini merupakan merupakan salah satu faktor rsiko utama terjadinya penyakit degeneratif.
Sebaliknya, di satu tempat yang sama pun bisa juga terjadi anak yang mengalami kekurangan gizi.
Kekurangan gizi ini banyak terjadi sejak anak tersebut masih menjdi janin di dalam kandungan. Akibatnya, berat badan bayi saat lahir sangat rendah, prevalensi anak tumbuh pendek(stunting) tinggi, dan pada akhirnya membuat sang anak rentan terhadap penyakit juga. Sama halnya dengan kegemukan, masalah gizi kurang juga dapat memicu terjadinya penyakit degeneratif ataupun penyakit yang tidak menular lainnya.
Untuk itu sebagai upaya dalam mencegah terjadi permasalan gizi ganda ini, cara yang paling tepat adalah dengan pemenuhan Gizi Seimbang. Terutama pada seribu hari pertama kehidupan anak.
Mengapa 1000 hari?
Maksud dari 1000 hari adalah 1000 hari pertama kehidupan anak, mulai dari anak masih dalam kandungan dan sampai anak tersebut berusia 2 tahun. Beberapa ahli mengatakan bahwa periode umur anak dibawah 2 tahun dikenal dengan “periode emas” atau “Window of Opportunity”..
Diantara banyak faktor yang dominan, sejumlah penelitian ilmiah yang sangat signifikan membuktikan bahwa gizi merupakan hal penting dalam membentuk kualitas sumber daya manusia. Momen terpenting di awal kehidupan manusia sangat memerlukan asupan gizi yang memadai, yakni selama kehamilan (270 hari), pemberian ASI saja (eksklusif) sampai anak berusia enam bulan, dan dilanjutkan pemberian ASI beserta Makanan Pendamping (MP- ASI) sampai dengan anak berusia 2 tahun (730 hari). Kekurangan gizi dapat menghambat pertumbuhan, perkembangan intelektual dan produktivitas. Anak kurang gizi pada saat balita bisa tumbuh pendek dan kecerdasannya tidak maksimal. Tumbuh kembang otak 80% terjadi pada masa dalam kandungan sampai usia 2 tahun. Diperkirakan 48 juta orang memiliki IQ yang rendah akibat kekurangan gizi. Produktivitas juga turun sebesar 20 – 30 %. Oleh karena itu bila kekurangan gizi tidak segera diatasi, dalam jangka panjang akan mengakibatkan hilangnya potensi generasi muda yang cerdas dan berkualitas (lost generation) sehingga anak menjadi tidak produktif dan tidak mampu bersaing di masa depan.
Mewujudkan Gizi Seimbang untuk Mengatasi Masalah gizi Ganda
Dengan pemenuhan gizi seimbang, meningkatkan pengetahuan, memperbaiki sikap dan perilaku menjadi bergaya hidup sehat, bisa efektif dalam mencegah kasus gizi ganda seperti ini. Gizi seimbang mencakup makan makanan yang beraneka ragam, pola hidup bersih, pola hidup aktif dan olahraga, serta memantau kesehatan secara teratur.
Pemenuhan gizi seimbang ini, perlu dilakukan sejalan dengan siklus hidup, mulai dari ibu hamil hingga nanti saat lanjut usia.
Berikut isi Pesan Umum Gizi Seimbang (PUGS)
1.Makanlah aneka ragam makanan
Tidak satupun bahan makanan yang memiliki kandungan gizi yang lengkap. Sehingga agar kebutuhan tubuh akan zat gizi dapat terpenuhi hendaknya kita mengkonsumsi makanan yang beraneka ragam.
Makanan bergizi seimbang akan mensuplai tubuh manusia dengan zat tenaga, zat pembangun, dan zat pengatur yang sesuai dengan kebutuhan
Sumber Zat Tenaga :
Zat tenaga diperlukan tubuh untuk melakukan aktifitas fisik. Kita dapat memperoleh zat tenaga dari makanan-makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak. Nasi sebagai makanan pokok orang Indonesia adalah salah satu sumber karbohidrat kompleks. Tidak hanya nasi, kita juga dapat memperoleh karbohidrat dari roti, kentang, ubi, tales, singkong, sagu, jagung, dan sebagainya. Sedangkan bahan makanan yang mengandung karbohidrat murni dapat kita peroleh dari gula dan madu. Selain itu sumber zat tenaga bisa diperoleh dari lemak dan minyak.
Sumber Zat Pembangun
Selain makanan –makanan sumber tenaga, kita juga memerlukan makanan sumber protein sebagai zat pembangun yang berfungsi membangun dan memelihara jaringan tubuh. Terdapat dua macam sumber protein yaitu sumber protein hewani dan nabati, keduanya sama pentingnya. Protein hewani bisa diperoleh dari daging, hati, ikan, telur, susu dan hasil olahannya. Sedangkan protein nabati bisa diperoleh dari kacang-kacangan seperti kacang merah, kacang hijau, kacang tanah, kacang kedelai dan hasil olahannya seperti tahu, tempe, dll.
Sumber Zat Pengatur
Zat pengatur juga diperlukan dalam pengaturan proses metabolisme dalam tubuh. Yang berfungsi sebagai zat pengatur adalah Vitamin dan mineral. Sumber vitamin dan mineral terdapat pada sayuran dan buah-buahan segar
2. Makanlah makanan untuk memenuhi kebutuhan energi.
Konsumsi energi berlebihan/ melebihi kecukupan akan disimpan dalam tubuh sebagai cadangan dalam tubuh dalam bentuk lemak atau jaringan lain. Kelebihan cadangan dalam bentuk lemak dalam tubuh mengakibatkan kegemukan disertai berbagai gangguan kesehatan. Sedangkan apabila konsumsi energi kurang, energi dalam tubuh akan digunakan untuk menutupi kekurangan tersebut, sehingga terkadang mengakibatkan menurunnya produtivitas kerja, merosotnya prestasi belajar , dan olah raga.
3. Makanlah sumber karbohidrat, setengah dari kebutuhan energi
Untuk memenuhi kebutuhan energi, tubuh tidak hanya mempererolehnya dari karbohidrat namun masih ada zat gizi lain yang berperan dalam pemenuhan energi yaitu lemak dan protein.
4.Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kecukupan energi.
Lemak dan minyak yang terdapat di dalam makanan berfungsi untuk :meningkatkan jumlah energi, membantu penyerapan vitamin-vitamin(A, D, E, dan K), menambah lezatnya hidangan. Konsumsi lemak dan minyak paling sedikit 10% (2 sdt/hr) dari kebutuhan energi dan tidak lebih dari 25% dari kebutuhan energi. Lebih baik menggunakan lemak dan minyak nabati, karena mudah dicerna oleh tubuh, selain itu kurangi konsumsi makanan bersantan dan yang digoreng.
5.Gunakan garam beriodium.
Zat yodium sangat diperlukan oleh tubuh. Kebutuhan yodium per hari sekitar 1-2 mikrogram per kilogram berat badan. Akibat dari kekurangan yodium adalah pembesaran kelanjar gondok pada leher, gangguan pertumbuhan dan kelemahan fiik, kegagalan reproduksi, hipotiroid, gangguan perkembangan sistem saraf, serta gangguan fungsi mental yang dapat berpengaruh terhadap kehilangan IQ, point yang identik dengan kecerdasan dan produktivitas. Kekurangan yodium pada kehamilan dini akan menimbulkan kelainan yang tidak dapat disembuhkan
Karena itu untuk memenuhi kecukupan yodium, sebaiknya didalam menu sehari-hari selain penggunaan garam beryodium disertakan pula bahan-bahan pangan yang berasal dari laut, antara lain: ikan, kerang-kerangan, udang, rumput laut dan aneka jenis hasil olahannya.
6.Makanlah makanan sumber zat besi.
Kekurangan zat besi dalam makanan sehari-hari secara berkelanjutan akan mengakibatkan penyakit anemia gizi atau yang dikenal dengan masyarakat sebagai penyakit kurang darah Pada anak-anak kekurangan besi menimbulkan apatis, mudah tersinggung, menurunnya kemampuan untuk berkonsentrasi dan belajar (Almatsier, 2004). Sumber zat besi yang baik adalah sayuran berwarna hijau, kacang-kacangan, hati, telur dan daging. Seseorang yang kekurangan zat besi cenderung memiliki berat badan kurang karena menurunnya nafsu makan. Sehingga konsumsi makanan sumber zat besi merupakan hal yang penting.
7. Berikan ASI saja (eksklusif) kepada bayi sampai berumur 6 bulan.
ASI Eksklusif perlu diberikan selama 6 bulan pertama karena pada masa itu bayi belum memiliki enzim pencernaan yang sempurna untuk mencerna makanan atau minuman lain. Terlebih semua jenis nutrisi yang dibutuhkan oleh bayi sudah bisa dipenuhi dari ASI. Dengan pemberian ASI Eksklusif melindungi bayi dari risiko infeksi akut seperti diare, pneumonia, infeksi telinga, haemophilus influenza, meningitis dan infeksi saluran kemih. ASI Ekslusif juga melindungi bayi dari penyakit kronis di masa depan seperti diabetes melitus tipe 1.
8.Biasakan makan pagi.
Manfaat makan pagi bagi orang dewasa adalah memelihara ketahanan fisik,mempertahankan daya tahan saat bekerja dan meningkatkanproduktivitas kerja. Bagi anak sekolah ,makan pagi dapat meningkatkan konsentrasi belajar dan memudahkan menyerap pelajaran, sehingga prestasi belajar menjadi lebih baik.(Setidaknya setiap tiga atau empat jam, makanlah dalam porsi kecil).
9.Minumlah air bersih, aman dan cukup jumlahnya.
Air dalam tubuh memiliki fungsi : melancarkan transportasi zat gizi dalam tubuh, mengatur keseimbangan cairan dan garam mineral, mengatur suhu tubuh, melancarkan dalam proses buang air besar dan kecil. Air yang dikonsumsi seseorang, terutama air minum, sekurang-kurangnya dua liter atau setara dengan delapan gelas setiap hari. Mengkonsumsi cukup cairan dapat mencegah dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh, dan dapat menurunkan risiko penyakit batu ginjal.
10.Lakukan kegiatan fisik dan olah raga.
Kegiatan fisik dapat meningkatkan kebugaran, mencegah kelebihan berat badan, meningkatkan fungsi jantung, paru dan otot serta memperlambat proses penuaan
11. Hindari minuman beralkohol.
Akibat mengkonsumsi alcohol secara berlebihan mengakibatkan hipoglikemi, beresiko terjadi berbagai penyakit diantaranya gangguan fungsi hati, kerusakan saraf otak dan jaringan, serta kurang gizi yang disebabkan terhambatnya proses penyerapan gizi, hilangnya zat-zat gizi yang penting, meskipun orang tersebut mengkonsumsi makanan bergizi dalam jumlah yang cukup.
12.Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan.
Makanan yang AMAN adalah makanan yang bebas dari kuman dan bahan kimia berbahaya. Bahan kimia berbahaya antara lain seperti pengawet borax dan formalin dan pewarna sintetis rhodamin B.
13.Bacalah label pada makanan yang dikemas.
Untuk memastikan bahwa makanan yang kita beli aman dikonsumsi, maka hendaknya kita selalu membaca label makanan. Beberapa hal yang sebaiknya diperhatikan dalam label makanan , diantaranya adalah nama produk, sertifikasi halal, informasi gizi, komposisi & identifikasi produk dan tanggal kadaluarsa.
(Subakti Adiningsih, S.Gz)
Daftar Pustaka
Memiliki tubuh sehat menjadi harapan setiap individu karenanya mampu mempengaruhi produktivitas harian dan status kesehatan jangka panjang. Tak dipungkiri gaya hidup dan pola makan berperan dalam menentukan status kesehatan seseorang. Seperti diketahui gaya hidup masyarakat saat ini yang cenderung kurang aktivitas dan olahraga, serta pola makan tidak sehat merupakan faktor resiko terjadinya penyakit degeneratif dan lainnya.
Kanker merupakan penyakit yang umumnya menyebabkan kematian dan terjadi karena adanya radikal bebas, ditandai dengan kelainan siklus sel yang menyebabkan pertumbuhan sel menjadi tidak terkendali, dengan faktor resikonya dari lingkungan (umumnya merokok, pola makan dan status gizi obesitas, radiasi, stres, aktivitas fisik yang kurang, dan lingkungan yang tercemar polusi) dan genetik. Namun demikian, melalui gaya hidup sehat dan pola makan seimbang mampu mencegahnya.
Gaya hidup sehat antara lain melakukan aktivitas fisik, olahraga, dan mengatur kecukupan waktu berisitirahat. Sedangkan untuk mencapai pola makan seimbang seseorang sebaiknya melakukan pengaturan makan/ diet melalui pemilihan makanan yang aman dan bergizi serta menghindari makanan yang tidak sehat.
Antioksidan adalah zat yang dapat menetralisir radikal bebas serta mampu memperlambat atau mencegah oksidasi molekul lain. Selain mampu mengurangi radikal bebas, manfaat lain antioksidan adalah mencegah berbagai penyakit (terutama degeneratif, seperti kanker, kardiovasukuler, gangguan kognitif, disfungsi kekebalan tubuh, dan alzheimer), mencegah penuaan dini, dan mencegah kerusakan sel. Adapun sumber antioksidan yang baik terdapat pada buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian, seperti :
Bahan makanan lainnya yang mengandung antioksidan, antara lain :
1.Flavonoid merupakan antioksidan yang terkandung banyak pada buah-buahan. Selain itu, berperan sebagai pemberi warna buah-buahan dan sayuran, seperti :
2.Teh hijau dengan kandungan poliferol sejenis antioksidan memiliki manfaat dalam mempertahankan daya tahan tubuh dan mencegah penyakit kanker.
3.Coklat dengan kandungan antioksidan hampir tiga kali lipat daripada teh hijau.
Secara umum buah-buahan, sayuran, dan kacang-kacangan merupakan sumber antioksidan yang baik. Maka pengaturan makan sehari sebaiknya seseorang mengkonsumsinya guna memenuhi kecukupan zat gizi dan mencegah resiko penyakit kanker. Selain itu, memilih teknik pengolahan yang tepat perlu diperhatikan dalam mengelola pengaturan makan untuk mencegah resiko penyakit kanker.
Walaupun variasi teknik mengolah bahan makanan dengan menggoreng masih diperbolehkan, tetapi pilihlah teknik mengolah bahan makanan yang lebih sehat dengan mengurangi asupan lemak, seperti tim, kukus, dan rebus. Dan perlu diketahui, sebagai pencegahan kurangilah makanan yang diolah dengan dibakar karena mengandung zat karsinogenik yang mampu meningkatkan resiko penyakit kanker.
Sehat merupakan harapan, dan memiliki gaya hidup sehat serta pola makan yang seimbang menjadi pilihan yang harus dilakukan guna mencapai status kesehatan optimal sehingga kualitas hidup lebih baik. Mengkonsumsi bahan makanan sumber antioksidan dapat menjadi pilihan dalam menjalankan pola makan sehat dan seimbang guna mencegah penyakit kanker.
(created by umi)
© 2018-2024. Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih
Admin
Keluhan, Kritik dan Saran
Keluhan, Kritik dan Saran (Senin-Jum'at: 08.00-16.00 WIB) Diluar jam mohon maaf bila lambat merespon..
07:00Informasi
Medical Check Up
Info dan Pendaftaran Medical Check Up.
07:00Pendaftaran Rawat Jalan
Khusus Pasien BPJS
Pendaftaran Pasien Rawat Jalan Khusus Pasien BPJS (booking maksimal H-1. Baca syarat dan ketentuan.
07:00Pendaftaran Rawat Jalan
Pribadi, Asuransi, dan Perusahaan
Pasien Rawat Jalan dengan Jaminan Pribadi, Asuransi, dan Perusahaan.
07:00