Fisioterapi memiliki tanggung jawab di dalam kesehatan gerak fungsional sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan. Dalam pelaksanaan di pergunakan berbagai metodologi intervensi fisioterapi, termasuk penggunaan stesor-stesor fisis didalam rangkaian modalitas fisioterapi. Modalitas fisioterapi memiliki berbagai macam atau jenis, yang salah satunya ialah ultra sonik.
Gelombang ultra sonik yang merupakan gelombang suara yang di peroleh dari getaran yang memiliki frekwensi 0,1 hingga 5 MHz. Gelombang ini dapat di kelompokkan menurut fungsinya dengan frekwensi dan intensitas masing-masing.
Untuk diagnostik |
frekwensi |
intensitas |
echocardiography |
5 M Hz |
3,4 mW/cm² |
echophalography |
5 M Hz |
3,4 mW/cm² |
doppler blood flow |
5 s.d 10 M Hz |
203 m/W/cm² |
obstretical doopler |
2,25 M Hz |
6,3 m/W/cm² |
untuk surgical / bedah |
|
|
gallostone ablation |
0,01 M Hz |
20 s.d 100 W/cm² |
untuk terapetik |
|
|
physical medicine & rehabilitation |
0,75 s.d 3 M Hz |
0.1 s.d 5 W/cm² |
a. Generator Ultra Sonik
Pesawat ultra sonik merupakan suatu generator yang menghasilkan arus bolak balik berfrekwensi tinggi (high frequency alternating current) yang mencapai 0,75 s.d 3 MHz. Arus ini berjalan menembus kabel koaksial pada transducer yang kemudian di konversikan menjadi vibrasi oleh adanya efek piezoelektrik.
Efek piezoelektrik ini pertama kali diperkenalkan oleh Pierre dan Jacques Curie (1880), yang di peroleh dari vibrasi kristal quartz atau dari produk sintetis kristal keramik berupa barium titanate maupun lead zirconate titanate.
Kristal ini dibentuk dengan ketebalan 2-3 mm melingkar sesuai dengan axis elektrik, kemudian dieratkan pada bagian dalam permukaan tranducer. Saat di aliri arus atau beda potensial, kristal ini akan mengalami vibrasi baik secara kompresi maupun ekspansi dengan frekwensi sama dengan sinyal elektrik yang datang. Umumnya frekwensi yang di hasilkan oleh generator adalah 1 dan 3 MHz.
b. Penyebaran efek ultra sonik dalam jaringan
Efek penyebaran ultra sonik dalam jaringan bergantung pada:
1) Kedalaman penetrasi
Kedalaman penetrasi tergantung pada absorpsi dan penyebaran pancaran ultra sonik selama dalam jaringan.
2). Absorpsi (absorpation)
Merupakan penerimaan panas yang di konversikan dari energi akustik
oleh adanya penyebaran ultra sonik dalam jaringan. Menurut Michloyitz, 1990 absopsi ultra sonik berkaitan dengan kandungan protein dalam jaringan.
Tissue type |
Attenuation |
Protein content |
bone |
96% per cm |
20-25% |
cartilago |
68% per cm |
|
tendon |
59% per cm |
|
skin |
39% per cm |
|
blood vessel |
32% per cm |
15-20% |
muscle |
24% per cm |
10-15% |
fat |
13% per cm |
|
blood |
3% per cm |
|
Beberapa jaringan yang dapat di berikan ultra sonik :
Ultra sonik frekwensi tinggi (3 MHz) akan lebih mudah di absorpsi dari pada yang berfrekwensi rendah (1 MHz).
© 2018-2024. Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih
Admin
Keluhan, Kritik dan Saran
Sorry, I'm offline at the moment. I'll be back online in the next 10 hours 23 minutes
20:00Informasi
Medical Check Up
Sorry, I'm offline at the moment. I'll be back online in the next 10 hours 23 minutes
20:00Pendaftaran Rawat Jalan
Khusus Pasien BPJS
Sorry, I'm offline at the moment. I'll be back online in the next 10 hours 23 minutes
20:00Pendaftaran Rawat Jalan
Pribadi, Asuransi, dan Perusahaan
Sorry, I'm offline at the moment. I'll be back online in the next 10 hours 23 minutes
20:00